KESELAMATAN
BERLALU LINTAS
Tujuannya
adalah untuk mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi. Berikut ini merupakan
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan keselamatan dalam berlalu
lintas :
Pengaruhi pengguna jalan
Sampai
saat ini faktor manusia masih menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan, hal
itu dapat dikurangi dengan cara sebagai berikut
:
ü Pendidikan
Pendidikan tentang laulintas
dapat dimulai sejak anak berusia balita. Karena pada usia tersebut anak akan
mulai menjadi lebih aktif bersosialisasi dan beraktivitas fisik. Pemberian
pendidikan berlalu lintas juga dapat dilakukan dengan memberikan sosialisasi
atau penyuluhan melalui media masa.
ü Perbaikan
peraturan perundangan
Perbaikan peraturan perundangan
perlu dilakukan karena banyak aturan yang telah dibuat namun tidak dapat
dilaksanakan atau diterapkan dengan baik kepada masyarakat. Tes untuk
mendapatkan SIM (Surat Ijin Mengemudi) juga sebaiknya lebih diperhatikan lagi
mengingat banyak terjadi kecelakaan karena pengendara / pengemudi belum benar –
benar bisa mengendarai / mengemudikan kendaraannya.
ü Penegakan
hukum
Penegakan hukum perlu dilakukan
agar pengguna jalan yang melanggar peraturan mendapatkan efek jera dan tidak
akan mengulangi pelanggaran yang telah dibuat.
Peningkatan Keselamatan Kendaraan
Peningkatan
keselamatan kendaraan akan semakin berkembang seiring dengan semakin
berkembangnya teknologi di dunia. Hal itu tentunya membawa dampak positif bagi
proses peningkatan keselamatan kendaraan. Industri kendaraan bermotor juga
menggunakan teknologi tersebut guna meningkatkan keselamatan penggunanya
seperti :
ü Teknologi
Keselamatan Aktif
§ Sistem
Rem Anti-macet (ABS)
§ Sistem
Kontrol Taksi (TCS)
§ Sistem
Kontrol Rem Elektronik (EBD)
§ Sistem
Pembantu Penglihatan pada Malam Hari (Night Vision)
§ Sistem
Peringatan Jarak Antar Kendaraan
ü Teknologi
Keselamatan Pasif
§ Kabin
dengan rigiditas tinggi
§ Kantong
udara (air bag)
Air bag sebaiknya dipasang pada
:
Ø Setir
dan dashboard depan
Ø Pintu
samping
Ø Bawah
dashboard
§ Sabuk
keselamatan (seatbelt)
Ø Pemberi
tensi awal
Ø Pembatan
beban
§ Sandaran
kepala aktif
Peningkatan Jalan
Peningkatan
jalan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
ü Geometrik
Jalan
Peningkatan
jalan dengan geometrik jalan dapat dilakukan dengan membenahi radius tikung,
dan kelandaian jalan. Radius tikung perlu dibenahi karena masih ada jalan di
Indonesia yang radius tikungnya terlalu kecil sehingga mengurangi kenyamanan
pengguna jalan ketika melewati jalan yang menikung / belok.
Sedangkan
kelandaian jalan sebaiknya tidak terlalu landai. Karena jalan yang terlalu
landai akan membahayakan penggunanya terutama ketika jalan licin (berpasir atau
basah).
Lalu Lintas
Peningkatan
keselamatan melalui lalu lintas dapat dilakukan dengan cara :
ü Zebra
Cross
Zebra cross dalam lalu lintas
difungsikan sebagai prasarana untuk menyeberang jalan. Sehingga para pengguna jalan mempunyai tempat yang
aman dan nyaman untuk menyeberangi jalan.
ü Perlambatan
Lalu Lintas
Pelambatan
lalu lintas (traffic calming) adalah upaya yang dilakukan untuk
memperlambat lalu lintas dalam rangka meningkatkan
keselamatan bagi pejalan kaki, pesepeda, pebelanja, dan penduduk serta
mengurangi kebisingan dan polusi. Perlambatan lalu lintas biasanya diterapkan
didaerah perumahan, pusat perbelanjaan, dan jalan lingkungan.
ü Pembatasan
Kecepatan
Pembatasan kecepatan
dimaksudkan untuk mengurangi risiko fatalitas kecelakaan. Karena kendaraan yang
berjalan dengan kecepatan tinggi akan mengalami luka yang lebih parah
dibandingkan dengan kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah. Namun hal
itu juga perlu disesuaikan dengan kelas jalan yang dipergunakan.
ü Jalur
Lambat / Cepat
Penyediaan jalur lambat/cepat berguna untuk mengurangi
kemacetan di jalan. Contohnya adalah kendaraan besar seperti truk dan kendaraan
khusus sebaiknya berjalan di jalur lambat sehingga tidak menghambat laju kendaraan kecil seperti mobil pribadi
dan motor yang dapat melaju dengan kecepatan lebih dari kecepatan truk atau
kendaraan khusus tersebut.
ü Trotoar
Trotoar difungsikan sebagai
tempat bagi pejalan kaki. Trotoar yang baik adalah trotoar yang lebar dan
memberikan kenyamanan bagi para pejalan kaki. Lebar minimal untuk trotoar
adalah 1,5 m, trotoar juga tidak boleh dibuat terlalu tinggi dan terlalu
landai. Bahan untuk trotoar sebaiknya bukan bahan yang licin sehingga tidak
berbahaya bagi pejalan kaki yang melintas. Trotoar juga sebaiknya dilengkapi
dengan jalur khusus untuk penyandang cacat, dan drainase yang baik agar air
tidak menggenang di trotoar ketika hujan. Trotoar dapat juga diberi tanaman
agar terlihat sejuk dan indah.
Penanganan Korban
Penanganan
kecelakaan lalu lintas dilakukan dengan cara :
ü Menyediakan
ambulan beserta paramedik yang selalu siap ketika terjadi kecelakaan.
ü Penganan
korban di rumah sakit harus dilakukan dengan cepat dan tepat.
Asuransi
Dana
asuransi ditujukan untuk memberikan santunan kepada korban kecelakaan.
Tujuannya adalah untuk meringankan beban materi korban kecelakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar