Senin, 23 Desember 2013

4 Elemen Utama Faktor Risiko Kecelakaan




                Dalam terjadinya kecelakaan tentu ada elemen - elemen yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan tersebut. Elemen – elemen tersebut dapat dikatakan seperti alasan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Berikut ini akan dijelaskan tentang elemen – elemen apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
1.       Elemen yang Mempengaruhi Paparan Faktor Risiko Kecelakaan
a.      Faktor ekonomi berpengaruh dalam terjadinya kecelakaan lalu lintas, di mana terdapat penelitian yang menunjukkan semakin tinggi tingkat kesejahteraan atau kemakmuran suatu negara semakin tinggi tingkat mobilitas orang dan kendaraan yang berakibat probabilitas kecelakaan semakin tinggi pula.
b.      Faktor kependudukan berpengaruh terhadap KLL, dimana di negara berkembang mayoritas penduduk usia muda (15-44 tahun) lebih berisiko mengalami kecelakaan disebabkan mobilitasnya yang tinggi sebagai pekerja.
c.       Penyimpangan pemanfaatan tata guna lahan dapat menyebabkan kemacetan, perpanjangan waktu tempuh dan jenis kendaraan angkutan, seperti :
·         Belum dilakukannya audit keselamatan jalan (rambu lalu lintas, marka jalan dan geometrik jalan)
·         Penggunaan jalan seharusnya sesuai dengan fungsinya, sebagai contoh jalan tol yang cukup panjang jarak tempuhnya, hanya cocok untuk kendaraan roda 4 ke atas dengan kecepatan tertentu (60-80 km/jam)
·         Kurangnya keterpaduan penataan fungsi dengan batasan kecepatan kendaraan. Pada jalan yang melalui daerah padat penduduk seharusnya diberikan batas kecepatan tertentu.
2.      Elemen mempengaruhinya terjadinya KLL (Pra Kecelakaan)
a.    Pelanggar batas kecepatan yaitu kecepatan kendaraan yang tidak sesuai dengan jenis jalan, misalnya kecepatan tinggi lebih berisiko terhadap KLL. Berdasarkan penelitian WHO rata-rata kenaikan kecepatan 1 km/jam berkorelasi terhadap 3% peningkatan resiko kejadian KLL yang menyebabkan cedera.
b.    Pemakaian obat dan penyalahgunaan alkohol, yang dapat mengurangi kewaspadaan dalam mengemudi lebih berisiko tinggi terhadap KLL.
c.    Kelelahan baik fisik dan psikis berpengaruh terhadap stamina sehingga mengurangi kewaspadaan dalam mengemudi.
d.    Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah faktor waktu, faktor lingkungan dan faktor mengantuk.
e.    Penyakit tertentu yang diidap pengemudi (epilepsi, penyakit jantung, DM dengan neuropati).
f.     Pemakai jalan berusia muda cenderung emosional sehingga lebih berisiko tinggi mengalami KLL.
g.    Kelompok masyarakat yang lebih berisiko KLL adalah dari daerah urban dan area perumahan.
h.    Berlalu lintas di kegelapan lebih berisiko. Kecelakaan KLL adalah dari daerah urban dan area perumahan.
i.      Berlalu lintas di kegelapan lebih berisiko. Kecelakaan di malam hari mengakibatkan cedera yang lebih parah 1,53 kali dibandingkan siang hari.
j.      Faktor kendaraan dan perawatan berkala mempengaruhi KLL.
k.    Disain jalan, permukaan jalan dan perawatan jalan yang kurang, dapat membahayakan penggunaan jalan.
l.      Keterbatasan jarak pandang akibat faktor lingkungan, menyebabkan kesulitan untuk mendeteksi pemakai jalan lain.
m.   Kurang tajamnya penglihatan pengemudi, berpengaruh pada keselamatan contohnya pada pengemudi dengan katarak, rabun jauh-dekat tanpa alat bantu dan penyakit kronis (jantung, epilepsi, diabetes).
3.       Elemen mempengaruhi keparahan saat KLL
a.    Kemampuan bertoleransi terhadap benturan akibat kecelakaan
b.    Kecepatan kendaraan yang tidak sesuai, kecepatan berbanding lurus dengan tingkat keparahan KLL. Berdasarkan data WHO rata-rata kenaikan kecepatan 1 km/jam menyebabkan kenaikan risiko keparahan sebesar 4%-5%.
c.    Tidak menggunakan sabuk keselamatan
d.    Tidak menggunakan helm saat mengendarai kendaraan bermotor roda, atau penggunaan helm tidak benar berisiko 2,54 kali mengalami cedera yang parah.
e.    Badan jalan tidak dilengkapi dengan pengaman jalan.
f.     Kurangnya alat proteksi bagi penumpang saat kecelakaan lalu lintas dari himpitan kendaraan yang ditumpanginya.
g.    Konsumsi alkohol dan obat lain yang mempunyai efek kantuk.
4.      Elemen yang mempengaruhi tingkat keparahan pasca kecelakaan lalu lintas:
a.    Keterlambatan deteksi akibat kecelakaan lalu lintas, contoh: korban kecelakaan tabrak lari di tempat yang sepi.
b.    Kebakaran akibat kecelakaan lalu lintas
c.    Kebocoran bahan-bahan berbahaya dan beracun
d.    Konsumsi alkohol dan obat yang mempunyai efek ngantuk.
e.    Kesulitan penyelamatan dan evekuasi korban KLL dari kendaraan
f.     Penanganan pra rumah sakit yang kurang memadai, dari tempat kejadian sampai pelayanan kesehatan.
g.    Penanganan di Unit Gawat Darurat (UGD) yang kurang memadai, keterampilan SDM pelayanan dan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan.
h.    Kesulitan akses ke lokasi kecelakaan lalu lintas memperlambat kecepatan penanganan awal korban kecelakaan lalu lintas.

________Semoga Bermanfaat________





Tidak ada komentar:

Posting Komentar