Senin, 15 Desember 2014

Angkutan Umum seperti Apakah yang Layak,,???




Angkutan umum adalah angkutan yang digunakan oleh sebagian masyarakat ketika bepergian, angkutan umum sendiri ada beberapa macam yaitu angkutan kota (angkot), bus, ojek, atau kendaraan lain yang dapat digunakan secara massal oleh semua orang. Angkutan umum di Indonesia didominasi oleh kendaraan yang sudah ‘tua’, tidak enak dilihat, ‘kumuh’, sampai tidak layak pakai. 


Hal ini tentu berbeda dengan kesan yang kita dapat bila kita melihat angkutan umum di negara-negara yang sudah maju dan memiliki sarana transportasi yang canggih serta tertata. Padahal aturan mengenai standar pelayanan angkutan umum sudah tertera dengan jelas di Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 141 (1) yang berbunyi demikian :
“Perusahaan Angkutan Umum wajib memenuhi standar pelayanan minimal yang meliputi:
a.   keamanan; 
b.   keselamatan;
c.   kenyamanan;  
d.   keterjangkauan;
e.   kesetaraan; dan
f.   keteraturan.”
Nah, dari regulasi tersebut, seharusnya tidak ada lagi angkutan umum di Indonesia yang memiliki kesan “buruk” seperti yang saya katakan tadi. Tapi pada kenyataannya menciptakan sarana angkutan umum yang layak memang tidak mudah, terlebih apabila masalah “perut” menjadi alasan utamanya. Dari regulasi yang saya sebutkan tadi, ternyata masih ada penjelasan yang lebih rinci mengenai pelayanan angkutan umum yang dijelaskan di KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO 35 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM. Dari KM 35 tersebut menandakan bahwa masyarakat yang menggunakan angkutan umum berhak untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal ketika mereka menggunakan angkutan umum, pelayanan yang maksimal itu contohnya seperti kendaraan yang layak dan nyaman, tidak berdesak-desakan, bersih, aman, serta tepat waktu.
Dengan mengikuti apa yang tertuang didalam regulasi yang ada, maka akan tercipta pelayanan angkutan umum yang baik dan teratur, sehingga masyarakat akan kembali menggunakan angkutan umum sebagai sarana mereka dan hal itu tentu membawa efek yang baik bagi pengurangan kemacetan dan polusi udara di negara kita ini.

Minggu, 12 Januari 2014

karburator



KARBURATOR
Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator masih digunakan dalam mesin kecil dan dalam mobil tua atau khusus seperti yang dirancang untuk balap mobil stok. Kebanyakan mobil yang diproduksi pada awal 1980-an telah menggunakan injeksi bahan bakar elektronik terkomputerisasi. Mayoritas sepeda motor masih menggunakan karburator dikarenakan lebih ringan dan murah, namun pada 2005 sudah banyak model baru diperkenalkan dengan injeksi bahan bakar.
Desain
Karburator dapat dikelompokan menurut arah aliran udara, barel dan tipe venturi. Tiap-tiap karburator mengkombinasikan ketiganya dalam desainnya.
Arah aliran udara
  1. Aliran turun (downdraft), udara masuk dari bagian atas karburator lalu keluar melalui bagian bawah karburator.
  2. Aliran datar (sidedraft), udara masuk dari sisi samping dan mengalir dengan arah mendatar lalu keluar lewat sisi sebelahnya.
  3. Aliran naik (updraft), kebalikan dari aliran turun, udara masuk dari bawah lalu keluar melalui bagian atas.

Barel

A high performance 4-barrel carburetor.
Barel adalah saluran udara yang didalamnya terdapat venturi.
a.       Single barel, hanya memiliki satu barel. Umumnya digunakan pada sepeda motor atau mobil dengan kapasitas mesin kecil. Pada tipe ini semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barel. Pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang cenderung lebih besar dari tipe multi barel akan lebih lambat menghasilkan tenaga.
b.      Multi barel, memimiliki lebih dari satu barel (umumnya dua atau empat barel), untuk memenuhi kebutuhan akan aliran udara yang lebih besar terutama untuk mesin dengan kapasitas mesin yang besar. Kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator multi barel lebih kecil sehingga kerugian gesekannya pun lebih kecil.
Venturi
a.     Venturi Tetap, pada tipe ini ukuran venturi selalu tetap. Pedal gas mengatur katup udara yang menentukan besarnya aliran udara yang melewati venturi sehigga menentukan besarnya tekanan untuk menarik bahan bakar.
b.     Venturi bergerak, pada tipe ini pedal gas mengatur besarnya venturi dengan menggunakan piston yang dapat naik-turun sehingga membentuk celah venturi yang dapat berubah-ubah. Naik-turunnya piston venturi ini disertai dengan naik-turunnya needle jet yang mengatur besarnya bahan bakar yang dapat tertarik serta dengan aliran udara. Tipe ini disebut juga "tekanan tetap" karena tekanan udara sebelum memasuki venturi selalu sama.
Prinsip Kerja
Pada dasarnya karburator bekerja menggunakan Prinsip Bernoulli: semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil tekanan statis-nya namun makin tinggi tekanan dinamis-nya. Pedal gas pada mobil sebenarnya tidak secara langsung mengendalikan besarnya aliran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Pedal gas sebenarnya mengendalikan katup dalam karburator untuk menentukan besarnya aliran udara yang dapat masuk kedalam ruang bakar. Udara bergerak dalam karburator inilah yang memiliki tekanan untuk menarik serta bahan bakar masuk kedalam ruang bakar.
Kebanyakan mesin berkarburator hanya memiliki satu buah karburator, namun ada pula yang menggunakan satu karburator untuk tiap silinder yang dimiliki. Bahkan sempat menjadi trend modifikasi sepeda motor di Indonesia penggunaan multi-carbu (banyak karburator) namun biasanya hal ini hanya digunakan sebagai hiasan saja tanpa ada fungsi teknisnya. Mesin-mesin generasi awal menggunakan karburator aliran keatas (updraft), dimana udara masuk melalui bagian bawah karburator lalu keluar melalui bagian atas. Keuntungan desain ini adalah dapat menghindari terjadinya mesin banjir, karena kelebihan bahan bakar cair akan langsung tumpah keluar karburator dan tidak sampai masuk kedalam intake mainfold; keuntungan lainnya adalah bagian bawah karburator dapat disambungkan dengan saluran oli supaya ada sedikit oli yang ikut kedalam aliran udara dan digunakan untuk membasuh filter udara; namun dengan menggunakan filter udara berbahan kertas pembasuhan menggunakan oli ini sudah tidak diperlukan lagi sekarang ini.
Mulai akhir 1930-an, karburator aliran kebawah (downdraft) dan aliran kesamping (sidedraft) mulai popouler digunakan untuk otomotif.